Bagaimana peristiwa Tahkim terjadi?
Jawaban
Peristiwa Tahkim terjadi saat Perang Shiffin di mana Abu Musa al-Asy’ari yang mewakili pasukan Ali Bin Abu Thalib (disebut Pasukan Kufah) melakukan perundingan dengan Amru Bin ‘Ash yang adalah wakil dari pasukan Muawiyah (disebut Pasukan Syam). Perundingan ini sarat akan kecurangan dari Pasukan Syam sehingga tidak membawa hasil apapun dan menggiring Pasukan Syam pada kekalahan.
Pembahasan
Peristiwa Tahkim adalah salah satu peristiwa bersejarah dalam riwayat agama Islam. Tahkim ini bisa dimaknai sebagai arbitrase, yakni perundingan yang dilakukan dua utusan dari pihak Ali Bin Abu Thalib dan pihak Muawiyah yang tengah berperang (pada perang Shiffin). Pada peperangan ini, pasukan Muawiyah sudah terdesak dan di ambang kekalahan, namun kemudian mereka (dengan akal dan tipu daya) mengajukan perundingan. Maksud perundingan sebenarnya bukan mencari jalan tengah untuk kebaikan bersama melainkan untuk menunda kekalahan pasukan Syam dan mencari celah untuk memenangkan pertempuran.
Niat buruk ini bukan tidak dibaca oleh pihak Ali Bin Abu Thalib. Meski begitu, mereka tetap mengikuti kemauan untuk berunding dengan mengirimkan wakilnya yakni Abu Musa al-Asy’ari. Pada mulanya terdapat kesepakatan untuk menurunkan Muawiyah dan Ali sebagai khalifah lalu mengadakan pemilihan ulang. Namun keputusan ini dilakukan tidak sebagaimana mestinya sebab pihak Amru bin ‘Ash yang seharusnya mengumumkan pengunduran Muawiyah malah menyetujui keputusan mundurnya Khalifah Ali dan secara sepihak menyatakan Muawiyah sebagai khalifah terpilih.