Mengapa pemberian pinjaman internasional lebih berisiko pada negara berkembang?
Jawaban
Negara berkembang memiliki risiko lebih tinggi dibanding negara maju yaitu karena negara berkembang belum mempunyai sistem keuangan yang efisien dan kuat. Hal ini dapat menimbulkan perhambatan pertumbuhan bagi negara berkembang itu sendiri.
Pembahasan
IMF mendukung negara-negara yang terancam bangkrut dengan memberikan dukungan keuangan untuk memberikan ruang penyesuaian guna memulihkan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. IMF juga memberikan pembiayaan darurat untuk mencegah krisis dan memberikan perlindungan jika terjadi krisis. Metode pinjaman IMF terus disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan negara-negara yang selalu berubah.
Lembaga konsultan internasional Price water house Cooper (PwC) menyatakan tidak adanya sistem keuangan yang efisien dan kuat masih menghambat proses pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di negara berkembang. Bagi negara berkembang, mengembangkan sistem keuangan yang berfungsi dengan baik masih menjadi komponen penting dalam upaya menghadapi kemiskinan dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang. PwC memandang, negara berkembang butuh infrastruktur keuangan yang kuat dan luas agar dapat menyalurkan dana dengan efisien, menarik masyarakat dalam kegiatan ekonomi dan membuka jalan agar mereka dapat merasakan manfaatnya. Dalam penelitian PwC, tujuh negara berkembang memiliki catatan kinerja baik pada tingkat pinjaman sektor swasta yang telah diketahui secara luas sebagai mesin penggerak pertumbuhan.